Blogger Template by Blogcrowds

Selasa, 29 April 2008
Ciri-Ciri dan Perbedaan Tumbuhan / Pohon Monokotil dan Dikotil / Biji Berkeping Satu dan Dua - Ilmu Sains Biologi
Tue, 06/06/2006 - 1:20pm — godam64
Pada tumbuhan kelas / tingkat tinggi dapat dibedakan atau dibagi menjadi dua macam, yaitu tumbuh-tumbuhan berbiji keping satu atau yang disebut dengan monokotil / monocotyledonae dan tumbuhan berbiji keping dua atau yang disebut juga dengan dikotil / dicotyledonae. Ciri-ciri tumbuhan monokotil dan dikotil hanya dapat ditemukan pada tumbuhan subdivisi angiospermae karena memiliki bunga yang sesungguhnya.
Perbedaan ciri pada tumbuhan monokotil dan dikotil berdasarkan ciri fisik pembeda yang dimiliki :
1. Bentuk akar- Monokotil : Memiliki sistem akar serabut- Dikotil : Memiliki sistem akar tunggang2. Bentuk sumsum atau pola tulang daun- Monokotil : Melengkung atau sejajar- Dikotil : Menyirip atau menjari3. Kaliptrogen / tudung akar- Monokotil : Ada tudung akar / kaliptra- Dikotil : Tidak terdapat ada tudung akar4. Jumlah keping biji atau kotiledon- Monokotil : satu buah keping biji saja- Dikotil : Ada dua buah keping biji5. Kandungan akar dan batang- Monokotil : Tidak terdapat kambium- Dikotil : Ada kambium6. Jumlah kelopak bunga- Monokotil : Umumnya adalah kelipatan tiga- Dikotil : Biasanya kelipatan empat atau lima7. Pelindung akar dan batang lembaga- Monokotil : Ditemukan batang lembaga / koleoptil dan akar lembaga / keleorhiza- Dikotil : Tidak ada pelindung koleorhiza maupun koleoptil8. Pertumbuhan akar dan batang- Monokotil : Tidak bisa tumbuh berkembang menjadi membesar- Dikotil : Bisa tumbuh berkembang menjadi membesar
A. Contoh tumbuhan monokotil :- Kelapa, Jagung, dan lain sebagainya.B. Contoh tumbuhan dikotil :- Kacang tanah, Mangga, Rambutan, Belimbing, dan lain-lain.
Tumbuhan berbiji tertutup (Magnoliophyta atau Angiospermae, dibaca angiosperme dengan "e" terakhir dibaca panjang) atau tumbuhan berbunga adalah kelompok terbesar tumbuhan yang hidup di daratan. Namanya diambil dari cirinya yang paling khas, yaitu menghasilkan alat reproduksi dalam bentuk bunga atau karena bakal bijinya terbungkus oleh karpela atau daun buah. Ciri yang terakhir ini membedakannya dari kelompok tumbuhan berbiji yang lain: Gymnospermae atau tumbuhan berbiji terbuka.
Nama Angiospermae diambil dari penggabungan dua kata bahasa Yunani Kuno: αγγειον (aggeion, "penyangga" atau "pelindung") dan σπερμα (sperma, "biji") yang diperkenalkan oleh Paul Hermann pada tahun 1690. Dalam sebagian besar sistem taksonomi moderen, kelompok ini sekarang menempati takson sebagai divisi dan menggunakan nama kelompok (yaitu magnolia) yang menunjukkan keseluruhan ciri-ciri khasnya: Magnoliophyta, namun klasifikasi terbaru berdasarkan APG menempatkannya dalam suatu klade yang tidak memiliki suatu takson resmi.